Jumat, 27 September 2013

Prasasti Kebaikan

Kamis, 24 Maret 2011, saya dan teman-teman mendampingi Pokja untuk monitoring PAKET III. Monitoring dilakukan sejak 21 Maret 2011, mencakup 15 PAKEM yang tersebar di 8 kecamatan. Kelurahan Jatisari Kecamatan Jati Asih dengan 2 PAKEM, menjadi penutup dari seluruh rangkaian monitoring tersebut.

Dalam monitoring, Pokja melakukan pemeriksaan terhadap RPD, LPD, dokumentasi dan berkas lainnya. Kegiatan PAKET III di Kelurahan Jatisari dilaksanakan oleh Pakem Griya Mandiri dengan kegiatan rehab rumah dan Pakem Marga Mandiri dengan kegiatan rabat beton.

Terjadi dialog yang berjalan secara imbang di antara kedua belah pihak. Pokja mengajak dan memberikan motivasi pada Pakem untuk berbuat yang terbaik bagi nangkis dan pembangunan di wilayahnya. Selepas pemeriksaan secara administratif, diskusi ringan dan saling mengkritisi, kegiatan monitoring dilanjutkan dengan tinjauan lapangan.

Selepas monitoring, Koordinator BKM Bakti Mandiri Subayono meminta kami meluangkan sedikit waktu. Berdialog dan berdiskusi menindaklanjuti monitoring yang telah dilakukan Pokja. Sedikit kaget, saya menyambar kalender meja produk sebuah bank. Kalender meja tersebut terdiri dari 6 lembar. Masing-masing lembar memuat tanggal untuk 2 bulan di satu sisi dan sebuah photo di sisi lainnya. Kecuali lembar ke-6 yang sisi lainnya memuat Tahun 2012. Pada lembar yang berisi gambar, terdapat kalimat yang cukup menarik dan layak untuk disampaikan dalam forum tersebut.

“Perjalanan kita selama hampir 2 tahun, mudah-mudahan ada buahnya. Pasca Maret ini, Tim Advanced tidak ada lagi. Tapi orang Advanced tetap ada. Apa yang telah kami lakukan, mudah-mudahan bermanfaat bagi BKM dan warga Jatisari.”

“Pembelajaran kita, layaknya apa yang ada dalam kalender ini,” lanjut saya.

“Satu, kita harus rendah hati dan senantiasa berbagi. Dua, keseimbangan adalah kunci kesuksesan. Tiga, pentingnya harmonisasi. Empat, pererat kerjasama untuk mencapai sukses bersama. Lima, mengawali hari dengan selalu bersemangat.”

Usai saya, tiba bagi Zaenal Arifin (Fasilitator CD) menyampaikan sebuah pesan, “Kebersamaan kita selama ini dan apa yang telah kita perbuat, semoga menjadi ukiran indah dalam sebuah prasasti yang menyiratkan catatan kebaikan.”

Prasasti Kebaikan

Kamis, 26 September 2013

Out Of The Box

Come Out Of The Box. Raises ideas. Be creative. Make something different and more valuable. Salah satunya dalam acara Peletakan Batu Pertama. Pemikirannya, membuat acara tersebut beda dari biasanya. Tidak sama dengan yang umum terjadi, yaitu melulu dengan laporan dan sambutan, kemudian di lokasi proyek meletakkan paving, batu belah, batu bata atau adukan pasir dan semen. Selesai.

Hingga kini telah direalisasikan 40 unit—24 unit melalui PAKET dan 16 unit melalui PNPM Mandiri Perkotaan. Rehab Rutilahu menjadi prioritas pertama dalam rencana tahunan (Renta) dan Program Kerja LKM Durenjaya, yang sangat didukung oleh Lurah Durenjaya. Melalui PAKEM Griya Firdaus, LKM Durenjaya melakukan rehab Rutilahu sejumlah 14 unit dalam PAKET III. Total pendanaan Rp198 juta dengan rincian Rp64 juta dari PAKET, Rp76 juta dari APBD dan Rp58 juta dari swadaya.

Peletakan batu pertama kegiatan rehab Rutilahu PAKET III Kelurahan Durenjaya, Kecamatan Bekasi Timur rencananya dilaksanakan pada 27 Januari 2011. Namun penjadwalan mengalami perubahan terkait padatnya agenda pihak pemerintah kota (pemkot). Mundurnya jadwal tersebut memberikan peluang pada LKM dan Tim Advanced untuk melakukan lobi terhadap pihak Entrostop, mitra dalam Soskamzar. Selanjutnya Pokja PAKET menetapkan launching Rutilahu Durenjaya pada 5 Februari 2011.

Selasa, 1 Februari 2011, di teras Masjid Al-Maghfiroh RT 4 RW 6 dilakukan rapat kecil, yang dihadiri LKM, PAKEM Griya Firdaus, Pengurus RT dan RW serta pelaksana proyek. Rapat menghasilkan beberapa kesepakatan. Haji Epi bertanggung jawab menyediakan 1 unit tenda. Mulyana, selaku ketua PAKEM Griya Firdaus, akan mengerahkan 50 siswa SDN Durenjaya III. PAUD Al-Maghfiroh, yang dikepalai oleh Ibu Imas, akan menurunkan 30 siswa dalam kegiatan lomba mewarnai. Slamet, staf kelurahan, bertanggung jawab dalam pengadaan bambu untuk umbul-umbul dan sound system. Para Ketua RT dan RW bertugas mendatangkan warga dan Tim Marawis dari majelis taklim setempat.

Kamis, 3 Februari 2011 dilakukan pemasangan umbul-umbul, banner dan spanduk. Umbul-umbul PNPM Mandiri Perkotaan hasil Soskamzar terpasang mulai dari ujung Jalan Ampera Gang Padat Karya.
Spanduk PAKET menjadi backdrop di teras Masjid Al-Maghfiroh, lokasi utama berlangsungnya acara. Bendera kecil “Ayo Peduli Membangun Bumi Patriot” sejumlah 50 buah disiapkan oleh Tim Advanced untuk dikibarkan oleh para siswa.

Sabtu, 5 Februari 2011, di bawah rintik hujan Wakil Walikota (Wawako) Bekasi DR. H. Rahmat Effendi, M.Si hadir beserta tamu lainnya, seperti Camat Bekasi Timur, SKPD dan DPRD. Kehadiran mereka disambut lambaian para siswa yang mengenakan seragam pramuka, diiringi shalawat nabi yang dibawakan oleh Tim Marawis RW 6.

Acara dimulai dengan laporan LKM, Laporan Pokja PAKET, sambutan dan arahan Wawako. Acara ditutup dengan doa yang dibawakan oleh alim ulama RW 6.

Usai acara, Wawako berkenan meninjau kegiatan lomba mewarnai. Beliau melakukan sedikit dialog dengan salah satu peserta. Selanjutnya Wawako dan tamu lainnya mengunjungi rumah Ibu Uki Tukiyem, 1 dari 3 rumah yang direhab di RW 6.

Sebelum meninggalkan lokasi, Wawako menyempatkan diri melakukan neplok pada dinding rumah Ibu Uki Tukiyem. Pukul 10.30 WIB, selepas Wawako dan tamu lainnya meninggalkan RW 6, acara dilanjutkan dengan game, kuis dan serah terima bantuan dari Entrostop.

Muhammad Irsyad, selaku Koordinator Lapangan, menyerahkan dana sejumlah Rp600.000 untuk rehab Rutilahu, 5 set suvenir, 10 pcs kaos, 30 set alat tulis dan piala pada peserta lomba. Pihak BNI yang datang di pengujung acara, diwakili Hika Kurnia Virgiantono (staf marketing), juga berkenan menyerahkan 7 set suvenir kepada LKM.

In rain, we pray, in order to do more for the community. Any kind is that simple.

Out of The Box 


Selasa, 24 September 2013

Kado


Berbuka dengan anak yatim? Mau? Siapa yang mau? Alhamdulillah, bisa kami lakukan! Berbekal urunan dari saku masing-masing, kegiatan buka bersama (bukber) dengan anak yatim bisa dilakukan. Bertempat di rumah Hj. Iyuk Rohana, anggota pimkol BKM Durenjaya, Kelurahan Durenjaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, acara dihadiri oleh delapan anak yatim, mulai dari yang paling kecil bernama Agus (3 tahun) sampai anak yang paling besar, Husein. 

Dari Tim Advanced, hadir full team—termasuk driver dan operator. Sementara itu, dari Tim PNPM Mandiri Perkotaan, hadir Korkot Bekasi Yudhi Mauludin dan Askot Infra Agung Santosa. Dari BKM Durenjaya, hadir Koordinator BKM Sumardiono, Ny. Lina (UPK) dan Ny. Widi (Sekeretaris). Turut hadir, selaku shohibul bait adalah H. Muchtar Syahroni.

Acara dimulai pada pukul 17.00, yang dibuka oleh Askot Infra PNPM Kota Bekasi Agung Santosa. Ia menyampaikan, rezeki yang diterima bukan untuk kita miliki, melainkan merupakan titipan untuk kembali dibagikan. “Adalah sebuah keberkahan teramat tinggi, karena kita bisa memberi makanan dan minuman berbuka kepada orang lain, terlebih anak yatim,” ujar dia. Sambutannya mendadak terhenti beberapa detik, guna mendengarkn bisikan dari Hj. Iyuk.

Selanjutnya, “Dan, buat Pak Maryana, yang besok akan milad ke-37, melalui acara ini, kita doakan bersama, semoga Pak Maryana senantiasa sehat, sukses selalu dan semakin kuat dalam menopang pelaksanaan kegiatan PNPM-P2KP di Kota Bekasi.”

Aku jadi tertegun dan terharu, seraya berucap amin.

Tepat pukul 17.52 WIB, secara serempak seluruh hadirin membaca doa berbuka. Kemudian, kurma, gorengam, siomay dan es buah yang disajikan sebagai menu berbuka pun dinikmati bersama. Lima belas menit kemudian, anak-anak yatim tersebut berjajar rapi guna menerima nasi dus dan amplop. Satu per satu menyalamiku penuh takzim.

Selepas shalat maghrib, acara dilanjutkan dengan makan bersama. Pukul 18.40 WIB, aku memberanikan diri untuk berterima kasih kepada keluarga Bu Haji, yang telah memfasilitasi kami melakukan buka bersama anak yatim. “Semoga menjadi kebaikan dengan pahala berlipat. Terima kasih atas inisiatif teman-teman Advanced yang telah memberikan kado demikian indah. Pun, terima kasih atas kehadiran Pak Yudhi dan Mas Agung beserta Pimkol BKM Durenjaya,” tuturku.

Selanjutnya, “Mohon maaf kami haturkan pada keluarga Bu Haji. Beginilah kami apa adanya. Ceria dan selalu bercanda. Juga mohon maaf, karena Bu Haji ditunjuk secara dadakan untuk memfasilitasi acara ini.”

Saat petunjuk waktu di Nokia 2323 menunjukkan angka 19.37 WIB, aku merebahkan badan. Kemudian, mendadak terjaga di angka 02.25 WIB. Ups, ada sebuah pesan pendek (SMS). “Selamat milad. Semoga ayah menjadi imam yang menjadi panutan keluarga. Sukses dalam memimpin keluarga, sukses dalam berkarir, sukses dalam mencapai akhirat, semoga selalu dilindungi dan diberkahi Allah, SWT” ... ‘Al-Fatihah,’  bisik hatiku, ‘Terima kasih istriku.’

Terima kasih aku haturkan untuk ibu dan bapakku, istri dan Alfalifqibku, saudara dan temanku, PNPM dan P2KP-ku.

Jumat, 20 September 2013

Arsip SMS Jadi Cerita


Pekerjaan sebagai konsultan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat – Mandiri Perkotaan (PNPM – MP), membuat saya dapat menetap di beberapa kota. Diawali tahun 1999 dengan sebutan Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP), tugas sebagai fasilitator saya jalani di Kelurahan Sukatani Kecamatan Cimanggis Kota Depok Jabar. Di akhir kontrak, yaitu 2011, saya melangsungkan pernikahan dengan Aam Faridah, kebetulan bertugas di kecamatan yang sama hanya berbeda kelurahan, tapi tetangga-bersebelahan, yaitu Kelurahan Harjamukkti. Kata orang, Cinta Lokasi.

Tahun 2002 – 2004, tugas P2KP selanjutnya dijalani di Kota Bandung, kota sendiri. Setelah 3 tahun pernikahan, kami diberi anugerah pada 21 November 2004 dengan lahirnya Alfiyah Nur Azizah di RBIA Al-Islam Cibeunying Bandung. Dua hari kemudian, Alfiyah saya tinggalkan selama 7 hari untuk mengikuti pelatihan di Yogyakarta. Selanjutnya, sejak awal Desember 2004 hingga April 2006, Alfiyah mendapati ayahnya hanya 3-4 hari dalam sebulan. Kalau ketemu tanggal merah, bisa jadi 1 minggu.

Pada 8 November 2006, saat bertugas di Kota Sibolga Sumut, lahir putri kedua kami, Alfiyah Nur Hamidah. Persis 1 minggu setelah Lebaran. Ekahan pun dilangsungkan tanpa kehadiran sosok ayahnya. Sempat terpikir peliknya untuk sekedar pulang melihat Alifah, namun pada akhir Desember 2004, pihak KMW (Konsultan Managemen Wilayah) 5 Sumut, menunjuk saya dan 3 orang lainnya untuk mengikuti pelatihan Pemandu di Puncak Kabupaten Bogor. Kesempatan itu saya gunakan juga untuk dekat bersama keluarga, terutama menggendong Alfiyah dan Alifah.

Berawal dari kirim berita dan bertanya kabar melalui handphone, SMS dari istri, mulai pertengahan Juli 2005, saya salin dan disimpan dalam sebuah buku kecil. Tidak semuanya. Dipilih SMS yang menggambarkan pertumbuhan anak-anak beserta kondisi dan lingkungan di sekitarnya serta peristiwa yang dialaminya. Kebiasaan tersebut terus berlanjut hingga saya bertugas di Kota Sibolga dan Padangsidimpuan Sumut (tahun 2006-2009), Kota Bekasi (tahun 2009-20013) dan hingga saat ini bertugas di Kabupaten Bogor. Tidak terasa SMS tersebut telah disalin dalam 3 buah buku tulis.

Kini kami dikaruniai 3 anak, Alfiyah Nur Azizah (9 tahun), Alifah Nur Hamidah (7 tahun) dan Muhammad Tsaqib Nurrahim (4 tahun).

Pertengahan Juli 2013 setelah Shalat Tarawih, iseng saya bacakan beberapa SMS di hadapan Alfiyah dan Alifah. Yaitu : SMS tanggal 24 Juli 2005, jam 14.00 WIB, “Ayah, kami baru pulang dari Situ Aksan. Selain nyecep, tadi ada saudara Mang Didi yang nikahan. Jadi sekalian. Mulai pagi, Alfiyah dah bisa minta makan sambil bilang “emmmamm”..Alfiyah dan Alifah yang mendengar cerita itu, saling pandang dengan melempar senyuman.

Kemudian saya lanjutkan, SMS tanggal 16 November 2005, jam 18.49 WIB, “Tadi ada Tante Nur. Terus datang juga Jasmin dan Galuh. Terus Alfiyah bobo, ibu nyuci. Sekarang kita mau nginap di nenek. Barusan Alfiyah maju selangkah lho. Kata nenek, kalau kita pindah ke Banyumas, kakek dan nenek mau ikut nganter lho”.

Ya, semula SMS tersebut hanya menjadi spirit bagi saya. Sekarang salinannya bisa saya bacakan sebagai cerita sebelum anak-anak tidur.