Berbuka dengan anak yatim? Mau? Siapa yang mau?
Alhamdulillah, bisa kami lakukan! Berbekal urunan dari saku masing-masing,
kegiatan buka bersama (bukber) dengan anak yatim bisa dilakukan. Bertempat di rumah Hj. Iyuk Rohana, anggota
pimkol BKM Durenjaya, Kelurahan Durenjaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi,
acara dihadiri oleh delapan anak yatim, mulai dari yang paling kecil bernama
Agus (3 tahun) sampai anak yang paling besar, Husein.
Dari Tim Advanced, hadir full team—termasuk
driver dan operator. Sementara itu, dari Tim PNPM Mandiri Perkotaan, hadir
Korkot Bekasi Yudhi Mauludin dan Askot Infra Agung Santosa. Dari BKM Durenjaya,
hadir Koordinator BKM Sumardiono, Ny. Lina (UPK) dan Ny. Widi (Sekeretaris).
Turut hadir, selaku shohibul bait adalah H. Muchtar Syahroni.
Acara dimulai pada pukul 17.00, yang dibuka oleh
Askot Infra PNPM Kota Bekasi Agung Santosa. Ia menyampaikan, rezeki yang diterima
bukan untuk kita miliki, melainkan merupakan titipan untuk kembali dibagikan.
“Adalah sebuah keberkahan teramat tinggi, karena kita bisa memberi makanan dan
minuman berbuka kepada orang lain, terlebih anak yatim,” ujar dia. Sambutannya
mendadak terhenti beberapa detik, guna mendengarkn bisikan dari Hj. Iyuk.
Selanjutnya, “Dan, buat Pak Maryana, yang besok
akan milad ke-37, melalui acara ini, kita doakan bersama, semoga Pak Maryana
senantiasa sehat, sukses selalu dan semakin kuat dalam menopang pelaksanaan
kegiatan PNPM-P2KP di Kota Bekasi.”
Aku jadi tertegun dan terharu, seraya berucap
amin.
Tepat pukul 17.52 WIB, secara serempak seluruh
hadirin membaca doa berbuka. Kemudian, kurma, gorengam, siomay dan es buah yang
disajikan sebagai menu berbuka pun dinikmati bersama. Lima belas menit
kemudian, anak-anak yatim tersebut berjajar rapi guna menerima nasi dus dan
amplop. Satu per satu menyalamiku penuh takzim.
Selepas shalat maghrib, acara dilanjutkan dengan
makan bersama. Pukul 18.40 WIB, aku memberanikan diri untuk berterima kasih
kepada keluarga Bu Haji, yang telah memfasilitasi kami melakukan buka bersama
anak yatim. “Semoga menjadi kebaikan dengan pahala berlipat. Terima kasih atas
inisiatif teman-teman Advanced yang telah memberikan kado demikian indah. Pun,
terima kasih atas kehadiran Pak Yudhi dan Mas Agung beserta Pimkol BKM
Durenjaya,” tuturku.
Selanjutnya, “Mohon maaf kami haturkan pada
keluarga Bu Haji. Beginilah kami apa adanya. Ceria dan selalu bercanda. Juga
mohon maaf, karena Bu Haji ditunjuk secara dadakan untuk memfasilitasi acara
ini.”
Saat petunjuk waktu di Nokia 2323 menunjukkan
angka 19.37 WIB, aku merebahkan badan. Kemudian, mendadak terjaga di angka
02.25 WIB. Ups, ada sebuah pesan pendek (SMS). “Selamat milad. Semoga ayah
menjadi imam yang menjadi panutan keluarga. Sukses dalam memimpin keluarga,
sukses dalam berkarir, sukses dalam mencapai akhirat, semoga selalu dilindungi
dan diberkahi Allah, SWT” ... ‘Al-Fatihah,’ bisik hatiku, ‘Terima
kasih istriku.’
Terima kasih aku haturkan untuk ibu dan
bapakku, istri dan Alfalifqibku, saudara dan temanku, PNPM dan P2KP-ku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar